Senin, 01 Desember 2014

MUHAMMADIYAH

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, sehingga Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW.
Tujuan utama Muhammadiyah adalah mengembalikan seluruh penyimpangan yang terjadi dalam proses dakwah. Penyimpangan ini sering menyebabkan ajaran Islam bercampur-baur dengan kebiasaan di daerah tertentu dengan alasan adaptasi.
Gerakan Muhammadiyah berciri semangat membangun tata sosial dan pendidikan masyarakat yang lebih maju dan terdidik. Menampilkan ajaran Islam bukan sekadar agama yang bersifat pribadi dan statis, tetapi dinamis dan berkedudukan sebagai sistem kehidupan manusia dalam segala aspeknya.
Dalam pembentukannya, Muhammadiyah banyak merefleksikan kepada perintah-perintah Al Quran, diantaranya surat Ali Imran ayat 104 yang berbunyi: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. Ayat tersebut, menurut para tokoh Muhammadiyah, mengandung isyarat untuk bergeraknya umat dalam menjalankan dakwah Islam secara teorganisasi, umat yang bergerak, yang juga mengandung penegasan tentang hidup berorganisasi. Maka dalam butir ke-6 Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dinyatakan, melancarkan amal-usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi, yang mengandung makna pentingnya organisasi sebagai alat gerakan yang niscaya.
Sebagai dampak positif dari organisasi ini, kini telah banyak berdiri rumah sakit, panti asuhan, dan tempat pendidikan di seluruh Indonesia.




1. SEJARAH



Pusat Dakwah Muhammadiyah di Jakarta

Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Yogyakarta
Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Kampung Kauman Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912 (8 Dzulhijjah 1330 H).[1]
Persyarikatan Muhammadiyah didirikan untuk mendukung usaha KH Ahmad Dahlan untuk memurnikan ajaran Islam yang menurut anggapannya, banyak dipengaruhi hal-hal mistik. Kegiatan ini pada awalnya juga memiliki basis dakwah untuk wanita dan kaum muda berupa pengajian Sidratul Muntaha. Selain itu peran dalam pendidikan diwujudkan dalam pendirian sekolah dasar dan sekolah lanjutan, yang dikenal sebagai Hooge School Muhammadiyah dan selanjutnya berganti nama menjadi Kweek School Muhammadiyah (sekarang dikenal dengan Madrasah Mu'allimin _khusus laki-laki, yang bertempat di Patangpuluhan kecamatan Wirobrajan dan Mu'allimaat Muhammadiyah_khusus Perempuan, di Suronatan Yogyakarta).
Beliau memilih "Muhammadiyah" sebagai nama Persyarikatan tersebut, karena memang beliau mengidolakan tokoh pembaharu dari Mesir bernama Muhammad Abduh.Jadi nama "Muhammadiyah" sebetulnya nisbat pada Muhammad Abduh, seorang cendekia dari Mesir, penulis Majalah Al-Manar.Banyak pemikiran-pemikiran Muhammad Abduh yg menginspirasi K.H. Achmad Dahlan. Pada masa kepemimpinan beliau(1912-1923), pengaruh Muhammadiyah terbatas di karesidenan-karesidenan seperti: Yogyakarta, Surakarta, Pekalongan, dan Pekajangan, daerah Pekalongan sekarang. Selain Yogya, cabang-cabang Muhammadiyah berdiri di kota-kota tersebut pada tahun 1922. Pada tahun 1925, Abdul Karim Amrullah membawa Muhammadiyah ke Sumatera Barat dengan membuka cabang di Sungai Batang, Agam. Dalam tempo yang relatif singkat, arus gelombang Muhammadiyah telah menyebar ke seluruh Sumatera Barat, dan dari daerah inilah kemudian Muhammadiyah bergerak ke seluruh Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Pada tahun 1938, Muhammadiyah telah tersebar keseluruh Indonesia.

2. ORGANISASI 

Jaringan Kelembagaan
  1. Pimpinan Pusat, Kantor pengurus pusat Muhammadiyah awalnya berada di Yogyakarta. Namun pada tahun 1970, komite-komite pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan kesejahteraan berpindah ke kantor di ibukota Jakarta. Struktur Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2010 - 2015 terdiri dari lima orang Penasehat, seorang Ketua Umum yang dibantu dua belas orang Ketua lainnya, seorang Sekretaris Umum dengan dua anggota, seorang Bendahara Umum dengan seorang anggotanya.
  2. Pimpinan Wilayah, setingkat Propinsi, terdapat 33 Pimpinan Wilayah Muhammadiyah.
  3. Pimpinan Daerah, setingkat Kabupaten/ Kotamadya.
  4. Pimpinan Cabang, setingkat Kecamatan.
  5. Pimpinan Ranting, setingkat Pedesaan/Kelurahan
  6. Pimpinan Cabang Istimewa, untuk luar negeri.

Pembantu Pimpinan Persyarikatan

  1. Majlis
    • Majelis Tarjih dan Tajdid
    • Majelis Tabligh
    • Majelis Pendidikan Tinggi
    • Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah
    • Majelis Pendidikan Kader
    • Majelis Pelayanan Sosial
    • Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan
    • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
    • Majelis Pembina Kesehatan Umum
    • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Majelis Lingkungan Hidup
    • Majelis Hukum Dan Hak Asasi Manusia
    • Majelis Wakaf dan Kehartabendaan
  2. Lembaga

Organisasi Otonom

Muhammadiyah juga memiliki beberapa organisasi otonom, yaitu:

Daftar Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah


No. Foto Nama Dari Sampai Tempat Musyawarah Keterangan
1. Ahmad dahlan.jpg K.H. Ahmad Dahlan 1912 1923 Yogyakarta Rapat Tahun ke-1
2. K.H. Ibrahim.jpg K.H. Ibrahim 1923 1932 Yogyakarta Rapat Tahun ke-12
3. K.H. Hisyam.jpg K.H. Hisyam 1934 1936 Yogyakarta Rapat Tahun ke-23
4. Mas Mansur.jpg K.H. Mas Mansur 1937 1942 Yogyakarta Rapat Tahun ke-26
5. Ki Bagoes Hadikoesoemo.jpg Ki Bagoes Hadikoesoemo 1944 1953 Yogyakarta Muktamar Darurat
6. Ahmad Rasyid Sutan Mansur.jpg Buya A.R. Sutan Mansur 1953 1959 Purwokerto Muktamar Ke–32 Muktamar Muhammadiyah ke-32.jpg
7. KH M. Yunus Anis.jpg K.H. M. Yunus Anis 1959 1962 Palembang Muktamar Ke–34
8. KH Ahmad Badawi.jpg K.H. Ahmad Badawi 1962 1968 Jakarta Muktamar Ke–35
9. Fakih usman.jpg KH Faqih Usman 1968 1968 Palembang Muktamar Ke–34
10. AR-Fakhruddin.jpg K.H. A.R. Fachruddin 1968 1971
Fait Accompli
1971 1990 Makasar Muktamar Ke–38
11. KH A Azhar Basyir.jpg K.H. Ahmad Azhar Basyir 1990 1995 Yogyakarta Muktamar Ke–42
12. Amien rais.jpg Prof. Dr. H. Amien Rais 1995 1998 Banda Aceh Muktamar Ke–43
13. Ahmad Syafii Maarif.jpg Prof. Dr. KH. Ahmad Syafi'i Ma'arif 1998 2000
Sidang Tanwir & Rapat Pleno
2000 2005 Jakarta Muktamar Ke–44
14. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin.jpg Prof. Dr. KH. Din Syamsuddin, M.A. 2005 2010 Malang Muktamar Ke–45 Muktamar Muhammadiyah ke-45.jpg
2010 Petahana Yogyakarta Muktamar Ke–46 Muktamar Muhammadiyah ke-46.jpg

3.Pranala luar


4.Amal Usaha

Amal usaha Muhammadiyah terutama bergerak di bidang Pendidikan serta layanan Kesehatan dan Sosial dalam wadah Pembina Kesejahteraan Umat (PKU), yaitu:
  • Pendidikan [2]
    1. TK/TPQ, jumlah TK/TPQ Muhammadiyah adalah sebanyak 4623.
    2. SD/MI, jumlah data SD/MI Muhammadiyah adalah sebanyak 2604.
    3. SMP/MTs, jumlah SMP/MTs Muhammadiyah adalah sebanyak 1772.
    4. SMA/SMK/MA, jumlah SMA/MA/SMK Muhammadiyah adalah sebanyak 1143.
    5. Perguruan Tinggi Muhammadiyah, jumlah Perguruan Tinggi Muhammadiyah adalah sebanyak 172.
  • Kesehatan:
    1. Rumah Sakit, jumlah Rumah Sakit Umum dan Bersalin Muhammadiyah/ Aisyiyah yang terdata sejumlah 72 [3].
    2. Balai Kesehatan Ibu dan Anak
    3. Balai Kesehatan Masyarakat
    4. Balai Pengobatan
    5. Apotek
  • Sosial
    1. Panti Asuhan Yatim
    2. Panti Jompo
    3. Balai Kesehatan Sosial
    4. Panti Wreda/ Manula
    5. Panti Cacat Netra
    6. Santunan (Keluarga, Wreda/ Manula, Kematian)
    7. BPKM (Balai Pendidikan dan Keterampilan Muhammadiyah)
    8. Rehabilitasi Cacat
    9. Sekolah Luar Biasa
    10. Pondok Pesantren

5.Rujukan

6.Bacaan lanjut

  • Djurdi, S. (2010). 1 abad Muhammadiyah. Penerbit Buku Kompas. ISBN 979-709-498-7.
  • Alfian (1989). Muhammadiyah: the political behavior of a Muslim modernist organization under Dutch colonialism. Gadjah Mada University Press. ISBN 979-420-118-9.
  • DAR! Mizan (2007). Komik Muhammadiyah. DAR! Mizan. ISBN 979-752-808-1.

7.Lihat pula

8.Pranala luar


 

Muhammadiyah
Logo Muhammadiyah.svg
Logo Muhammadiyah
Pembentukan 8 Dzulhijjah 1330 H /18 November 1912 M
Jenis Organisasi Masyarakat Islam
Tujuan Keagamaan dan sosial (Islam)
Kantor pusat 1. Jl. Cik Dik Tiro, Kota Yogyakarta, DIY, Indonesia
2. Jl. Menteng Raya, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia
Wilayah layanan Indonesia
Keanggotaan 35 juta
Ketua Umum Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin, M.A.
Situs web Situs web resmi Muhammadiyah